Final Piala Liga Skotlandia antara Celtic dan Rangers yang digelar pada akhir pekan lalu menjadi sorotan utama, tidak hanya karena pertandingan yang sengit, tetapi juga karena keputusan kontroversial yang melibatkan wasit. Keputusan untuk tidak memberikan penalti kepada Rangers setelah pelanggaran yang dilakukan oleh bek Celtic, Liam Scales, terhadap Vaclav Cerny, menciptakan perdebatan panas di kalangan penggemar sepak bola, pemain, dan staf pelatih. Bahkan, Ketua Wasit FA Skotlandia, Willie Collum, mengakui bahwa Rangers seharusnya mendapatkan hadiah penalti dalam insiden tersebut. Artikel ini akan mengulas lebih dalam mengenai kejadian tersebut dan reaksi yang muncul setelahnya.
Insiden yang Memicu Kontroversi
Pada babak pertama perpanjangan waktu, sebuah insiden terjadi yang menjadi titik awal dari perdebatan panjang. Liam Scales, bek Celtic, terlihat menjatuhkan Vaclav Cerny, pemain Rangers, di dalam kotak penalti Celtic. Namun, wasit John Beaton memutuskan bahwa pelanggaran tersebut terjadi di luar kotak penalti. Keputusan ini tidak mendapat intervensi dari VAR (Video Assistant Referee), yang dikelola oleh Alan Muir dengan bantuan asisten Frank Connor. Mereka tidak memandang perlu untuk mengubah keputusan wasit di lapangan, meskipun banyak yang beranggapan bahwa pelanggaran tersebut cukup jelas untuk diberikan penalti.
Keputusan wasit Beaton dan VAR untuk tidak memberi penalti kepada Rangers setelah pelanggaran tersebut telah memicu banyak reaksi, baik dari pihak Rangers maupun penggemar sepak bola. Dengan skor 3-3, Rangers akhirnya kalah dalam adu penalti setelah tidak mendapat kesempatan untuk memimpin melalui tendangan penalti yang seharusnya diberikan.
Pengakuan Collum: Rangers Seharusnya Mendapat Penalti
Dalam sebuah wawancara yang diadakan oleh SFA’s VAR Review Show, Ketua Wasit FA Skotlandia, Willie Collum, mengakui bahwa Rangers seharusnya diberikan penalti. Collum menjelaskan bahwa insiden tersebut memang terjadi di luar kotak penalti pada awalnya, tetapi penahanan kaus Cerny oleh Scales berlanjut di garis kotak penalti dan bahkan mungkin sedikit masuk ke dalam kotak penalti.
“Penahanan kaus Cerny dimulai di luar kotak penalti dan kemudian berlanjut di garis, bahkan mungkin sedikit masuk ke dalam kotak. Terlepas dari itu, saya percaya bahwa hal ini seharusnya dipertimbangkan sebagai sebuah penalti,” kata Collum.
Perkataan Collum memberikan pengakuan yang mengonfirmasi bahwa keputusan wasit dan VAR yang tidak memberikan penalti mungkin memang keliru. Ini menjadi pembahasan utama, mengingat pentingnya keputusan tersebut di saat-saat krusial dalam pertandingan yang berakhir dramatis tersebut.
Reaksi Pihak Rangers: Meminta Penjelasan
Segera setelah pertandingan berakhir, berbagai pihak di dalam organisasi Rangers mengungkapkan ketidakpuasan mereka terhadap keputusan tersebut. Kepala Eksekutif Rangers, Patrick Stewart, meminta penjelasan dari Scottish Football Association (SFA) atas keputusan yang tidak diberikan penalti kepada timnya. Stewart mengungkapkan bahwa hal tersebut sangat merugikan tim dan meminta agar pihak berwenang memberikan klarifikasi tentang alasan di balik tidak adanya penalti.
Pelatih Rangers, Philip Clement, juga mengungkapkan ketidakpuasannya. Dalam konferensi pers pasca-pertandingan, Clement menggambarkan keputusan VAR dan asisten wasit yang tidak melakukan intervensi sebagai “sangat aneh”. Clement menilai bahwa insiden tersebut cukup jelas untuk mendapatkan penalti, dan kurangnya intervensi VAR membuat banyak orang mempertanyakan transparansi dan keakuratan keputusan wasit di tingkat tinggi.
Mentalitas Kemenangan Celtic Menjelang Derby Berikutnya
Meskipun hasil akhir pertandingan membuat banyak penggemar dan pihak Rangers kecewa, kemenangan Celtic dengan skor akhir 3-3 dan kemudian menang adu penalti memperlihatkan kekuatan mental tim tersebut. Celtic, yang kini memegang kendali atas gelar Piala Liga, menunjukkan sikap yang tangguh untuk menghadapi tekanan, baik di lapangan maupun di luar lapangan. Mentalitas kemenangan yang ditunjukkan oleh pasukan Celtic mempersiapkan mereka dengan percaya diri untuk menghadapi derby Skotlandia berikutnya pada 2 Januari mendatang.
Derby tersebut akan menjadi pertandingan yang sangat penting bagi Celtic, karena mereka ingin menjaga momentum dan menghindari kehilangan poin di pertandingan besar melawan rival mereka. Namun, dengan adanya kontroversi ini, beberapa pihak merasa bahwa kemenangan mereka bisa dipandang tidak sepenuhnya adil, terutama dengan keputusan wasit yang membingungkan.
Kontroversi Wasit dan VAR di Sepak Bola Modern
Insiden ini kembali menyoroti peran teknologi VAR dalam sepak bola modern. Meskipun VAR bertujuan untuk meningkatkan keadilan di lapangan dengan membantu wasit membuat keputusan yang lebih akurat, kenyataannya tidak selalu begitu. Banyak yang merasa bahwa VAR justru sering kali menambah kebingungungan dengan tidak melakukan intervensi pada keputusan-keputusan yang dianggap kontroversial, seperti dalam kasus ini. Peran VAR dalam pertandingan besar seharusnya dapat memberikan kejelasan, namun jika tidak digunakan dengan tepat, hal ini justru bisa memperburuk situasi dan meningkatkan ketidakpuasan di kalangan pemain dan penggemar.
Selain itu, masalah dengan keputusan wasit di lapangan juga menyoroti betapa pentingnya konsistensi dalam penegakan aturan. Banyak pihak berharap agar pengawasan terhadap keputusan wasit dan VAR lebih ketat, terutama dalam pertandingan besar, di mana keputusan tersebut dapat mempengaruhi hasil pertandingan yang sangat menentukan.
Menunggu Penjelasan Lebih Lanjut dari SFA
Setelah kekalahan Rangers dalam adu penalti, perhatian kini tertuju pada bagaimana SFA akan merespons permintaan penjelasan dari pihak Rangers. Penggemar sepak bola dan pakar industri akan mengamati apakah ada langkah konkret yang akan diambil untuk memastikan bahwa keputusan-keputusan seperti ini tidak terulang di masa depan. Bukan hanya untuk Rangers, tetapi juga untuk keadilan kompetitif dalam sepak bola Skotlandia secara keseluruhan.
Pada hari Senin, sehari setelah pertandingan, SFA berjanji untuk menyelidiki lebih lanjut keputusan tersebut dan memberikan pembaruan terkait masalah ini. Hingga saat ini, belum ada keputusan final mengenai apakah ada tindakan yang akan diambil terhadap keputusan wasit dan VAR yang kontroversial tersebut.
Kontroversi yang terjadi di final Piala Liga Skotlandia antara Celtic dan Rangers ini menunjukkan betapa pentingnya keputusan wasit dan VAR dalam menentukan hasil akhir pertandingan. Meskipun Collum mengakui bahwa Rangers seharusnya mendapat penalti, hal tersebut tidak mengubah hasil pertandingan yang telah terjadi. Kini, semua mata tertuju pada SFA untuk memberikan penjelasan lebih lanjut dan apakah akan ada langkah-langkah yang diambil untuk memperbaiki sistem penegakan aturan yang ada.
Pertandingan ini, dengan segala kontroversinya, telah menambah drama di dunia sepak bola Skotlandia, dan membuktikan bahwa meskipun teknologi VAR diperkenalkan untuk membantu, kesalahan manusia masih bisa terjadi, dan keadilan dalam sepak bola masih menjadi topik yang sangat relevan untuk dibahas.